Serupa ajakan pada titah pemilik alam
aku ingin rebah pada kerinduan
yang mendalam pada setiap jenak persoalan, menyuntukimu
adalah keinginan berpendarpendar petuah ujar telah lama kudengar.
Ratap ayat telah lama kucatat
dari kisah ke kisah hanya resah
mendesah-desah sebab hidup hanya mengulang derita.
Di tubuh malam, penyair hanya mengucap luka
wahai dunia, kau tak bisa merebutnya
apapun atas nama kerinduan,aku adalah ruh
tanpa jubah intan
seperti mengeja sembilan puluh sembilan asma Alloh
khusyuk dan sibuk, tenggelam dan diam
setelah siang meninggalkan langkah-langkah tak bernama, bersahaja.
ternyata diriku di ujung mata itu begitu kesepian
begitu kalut dengan hati yang galau
# setetes embun #
Tidak ada komentar:
Posting Komentar