ARTI AYAH UNTUK SEORANG GADIS KECIL..!!!
Gadis kecil itu sedang bersiap-siap ke sekolah, ia menghabiskan sarapan
paginya penuh semangat. Hari ini adalah hari dimana ia harus berbicara tentang
ayah. Ibu kelihatan kuatir karena tahu apa yang hadapi putrinya nanti. Ia
berbisik agar si kecil yang ceria tak usah masuk sekolah saja hari ini, tetapi
si anak berkuncir dua itu hanya tertawa dan berkata ini’”ini kesempatan
memberitahu teman-temanku siapa sebenarnya ayahku, ibu”
Mereka tiba di ruang pertemuan sekolah. Ruangan itu ramai dengan para
ayah yang menemani putra-putri mereka, malah beberapa dari ibu mereka juga ikut
mendampingi. Hanya si gadis kecil yang duduk bersama ibunya. Ibunya menunduk
menyembunyikan kegalauan sementara si putri sibuk menyapa teman-temannya dengan
riang.
Satu persatu anak-anak maju ke depan, bercerita tentang ayah mereka. Si
gadis kecil memperhatikan dengan seksama membuat si ibu semakin gundah.
Tangannya yang gemetar tak mampu mengusir kekuatiran menunggu giliran si gadis
kecil.
Akhirnya tibalah giliran si gadis kecil. Saat ia berdiri, sang ibu
sempat ragu namun si gadis kecil meraih tangannya dan mengajaknya ke depan.
Mereka berjalan di tengah pandangan sinis orang-orang yang berbisik “ayah macam
apa yang tak bisa menemani putrinya di hari sepenting ini.” Si ibu duduk di
mana seorang ayah seharusnya duduk menemani si gadis kecil dan di depannya si
gadis kecil memulai kisahnya tentang ayah.
“Ayah yang kukenal bukanlah ayah yang menemaniku bermain bola, bukan
ayah yang bisa menciumku setiap saat dia inginkan, bukan ayah yang bisa
kusambut ketika ia pulang kerja, juga bukan ayah yang bisa membelaku saat aku
diganggu anak yang nakal, dia juga bukan
ayah yang bisa menemaniku saat aku sedang sakit, bahkan ayah tak pernah mengucapkan
selamat ulang tahun untukku walaupun sekali saja. Tetapi bukan karena ayahku
jahat atau terlalu mementingkan pekerjaannya, ayahku mungkin terlalu baik
hingga Tuhan ingin ayah bersamaNya. Aku tak membenci Tuhan karena aku tahu
Tuhan sangat sayang padaku dan Ayah, Tuhan pasti punya rencana lain untuk kami
hingga ia memisahkan aku dan ayah.”
Gadis kecil terdiam dan memandang kesekelilingnya, menatap wajah-wajah
di hadapannya, “Ayah memang tak pernah ada di sisiku, tapi ia menemaniku setiap
saat. Setiap kali aku bersedih, aku hanya tinggal menutup mataku sejenak dan
memanggil namanya. Ia akan datang meskipun cuma aku yang tahu karena hatiku
merasakannya. Ketika aku rindu menatap wajahnya, foto ayah akan menemaniku
dalam tidur. Ayah memang tak bisa mengajariku bermain ataupun belajar, tapi ia
mengajariku menjadi anak yang mandiri karena aku tak punya ayah yang
membantuku, aku belajar menjadi anak yang berani karena tak ada ayah yang
membelaku, aku belajar menjadi anak berprestasi karena aku ingin ayahku bangga
di surga sana, aku ingin berhasil menjadi dokter karena aku ingin ibu punya
alasan untuk melanjutkan hidupnya.”
Lalu ia diam sejenak, menutup mata dan berbisik, “aku beruntung karena
ada ibu yang menemaniku, yang membantuku mengenal ayah sejak aku bayi dan aku
tahu ayah ada di sini, melihatku dengan senang karena aku sudah
memperkenalkannya pada semua agar semua orang tahu betapa berartinya ayah
bagiku. Suatu hari nanti jika aku bisa bertemu dengannya di surga, aku akan
berkata aku mencintainya dan selalu bangga menjadi anaknya.”
Kesimpulan :
Semoga Para ayah sekarang menyadari betapa berartinya kehadiran mereka
untuk anak-anak mereka dan dapat mgatur waktu untuk anak, keluarga dan
pekerjaan..
Hati nurani anak masih suci bersih tak ternodai…
Sebagai seorang anak, saya sangat beryukur karena memiliki ayah yang
bisa membagi waktu untuk saya, keluarga dan pekerjaannya. Aku sayang ayah.
Teman-teman yang sempat membaca cerita ini,, bersyukurlah kalian yang
masih memiliki ayah yang sayang pada kalian. Dan teman-teman yang sudah tidak
memiliki ayah dan tidak sempat melihat bentuk dari wajahnya bersabarlah karena
Allah selalu ada untukmu yang selalu menjaga dan menemaninya disana.. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar