Wahai orang yang menyiapkan hari
esok untuk bertaubat kepada-Nya Apakah ia yakin akan kehadiran hari esok itu
Seorang manusia selalu tergelincir dalam angan-angannya
Sementara kematian selalu mengintip dan mengincarnya
Hari-hari dalam umurmu hanyalah hitungan hari-hari
Kemungkinan harimu ini adalah hi tungan yang terakhir kali
Aku menggeleng-gelengkan kepala
sambil merobek lembaran kalender. Ini adalah lembaran terakhir untuk kalender
tahun ini…
Sudah habis satu tahun lagi dari
umurku, tanpa aku sadari. Umurku hanyalah bilangan tahun-tahun. Setiap kali
kulipat salah satu lembaran itu, semakin mendekatkan diriku ke liang kubur. Aku
berdiri termangu memperhatikan tenggelamnya matahari untuk menggenapi satu
tahun. Tahun itu tidak akan kembali. Aku telah melipat lembaran-lembarannya dan
menyimpannya..
Apa yang dikerjakannya dalam tahun
itu? Segala permulaan pasti memiliki penghujung. Dan setiap perjalanan pasti
memiliki tujuan. Segala puji bagi Allah yang telah memanjangkan umurku.
Berapa banyak kekasih yang telah
hilang dari kita, dan berapa mayit yang telah kita kebumikan. Segala puji bagi
Allah dengan panjangnya umur ini.
Marilah ke sini, wahai istriku
Azizah. Aku tahu bahwa engkau gembira dengan panggilan ini. Aku yakin itu. Akan
tetapi ada masalah lebih penting dari itu.
Lembaran ini menceritakan kepadamu
kisah satu tahun penuh yang telah berlalu. Memberikan hiburan kepadamu… Yakni
tentang tahun yang telah terurai ikatannya dan terputus hari-harinya. Mari kita
mengumpulkan kekuatan kita. Mungkin kita bisa mengembalikan barang satu detik
dari umur kita… Apakah kita mampu?
Waktu-waktu yang panjang kita
habiskan tanpa faidah. Musim-musim amal kebajikan berlalu tanpa ada yang
diamalkan. Satu tahun berlalu, sementara kita tidak bisa mengembalikan
sesaatpun daripadanya… Kita tidak mampu menambahkan apa-apa untuk waktu yang
telah berlalu, meski hanya satu kali tahmid atau satu kali tasbih..
Kalau kita renungkan, berapa banyak
waktu yang kita habiskam tanpa faidah? Tentu akan kita dapatkan banyak sekali,
dan tentunya kita akan merenung sejenak..
Segala sesuatu bisa kita ulang
kembali, kecuali waktu… Mari kita menghisab diri kita sendiri…
Setelah lama mendengar, istriku
menjawab: “Engkau hanya menghisab dirimu setahun sekali. Adapun bisnismu,
pekerjaanmu, maka htu setiap hari engkau pikirkan. Kenapa engkau tidak
memikirkan akhiratmu?”
Aku terdiam… Namun dia melanjutkan:
“Biarlah kita menghisab diri kita sendiri, meskipun terlambat. Tidak jadi
masalah… Bertahmidlah kepada Allah karena engkau tidak menjadi janda karena
kematianku..
Dan engkau -kata istriku- memujilah
kepada Allah karena aku selalu di sisimu menolongmu untuk selalu taat kepada
Allah..
Dalam satu tahun penuh. Ada orang
yang menghafal Al-Qur’an. Banyak di antara mereka yang tidak pernah ketinggalan
satu takbiratul ihram pun bersama imam. Banyak juga yang menjadikan
cita-citanya untuk meninggikan Islam dan beramal untuk Islam.